Harga BBM Solar Subsidi dan Non-Subsidi Terbaru Awal 2025: Apa yang Perlu Diketahui?

Jumat, 03 Januari 2025 | 12:39:15 WIB
Harga BBM Solar Subsidi dan Non-Subsidi Terbaru Awal 2025: Apa yang Perlu Diketahui?

Pada awal tahun 2025, masyarakat Indonesia dihadapkan dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi yang diumumkan oleh sejumlah perusahaan penyedia BBM, termasuk PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR, dan Vivo Energy Indonesia. Kenaikan harga ini berlaku di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia, berlaku mulai Januari 2025. Namun, harga BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar Subsidi, yang dijual oleh Pertamina, tetap tidak mengalami kenaikan.

Harga Solar Subsidi Masih Dipatok Rp 6.800 per Liter

Solar subsidi masih dijual dengan harga Rp 6.800 per liter, jauh di bawah harga keekonomian yang berlaku untuk BBM sejenis. Ini merupakan upaya pemerintah untuk mempertahankan kestabilan ekonomi masyarakat dengan menjaga harga BBM yang terjangkau untuk keseharian.
 

Harga BBM Solar Non-Subsidi

Untuk memahami perbedaan harga ini, lihatlah harga jual BBM dari perusahaan lain. Shell Indonesia misalnya, menjual produk Solar-nya bernama Shell V-Power Diesel dengan harga Rp 14.150 per liter. Ini mencerminkan harga yang lebih tinggi dan menggambarkan harga keekonomian yang harus dibayar untuk BBM solar yang tidak mendapat subsidi.

Tak berbeda jauh, BP-AKR menawarkan produk serupa, BP Ultimate Diesel, dengan harga Rp 14.030 per liter. Di sisi lain, Vivo Energy Indonesia menjual Primus Diesel Plus dengan harga Rp 13.990 per liter.
 

Komentar dari Pakar Energi

Seorang pakar energi dari Institut Teknologi Bandung, Dr. Andi Setiawan, menyatakan, "Kenaikan harga BBM non-subsidi ini adalah bagian dari upaya untuk menyesuaikan harga dengan pasar internasional. Meski harga BBM subsidi tetap stabil, ini adalah langkah untuk menjaga kelangsungan pasokan dan distribusi energi di Indonesia."

Daftar Harga BBM di seluruh SPBU per 3 Januari 2025

Berikut adalah rincian harga BBM di berbagai SPBU di Indonesia:

PT Pertamina (Persero)

- Solar Subsidi: Rp 6.800/liter
- Pertalite: Rp 10.000 per liter
- Pertamax: Rp 12.500 per liter
- Pertamax Turbo: Rp 13.700 per liter
- Pertamina Dex: Rp 13.900 per liter
- Dexlite: Rp 13.600 per liter
- Pertamax Green: Rp 13.400 per liter
- Pertamax di Pertashop: Rp 12.400 per liter
 

Shell Indonesia

DKI Jakarta:

- Shell Super: Rp 12.930 per liter
- Shell V-Power: Rp 13.650 per liter
- Shell V-Power Diesel: Rp 14.150 per liter
- Shell V-Power Nitro+: Rp 13.850 per liter

Jawa Timur:

- Shell Super: Rp 12.930 per liter
-Shell V-Power: Rp 13.650 per liter
- Shell Diesel Extra: Rp 13.850 per liter

BP-AKR 

Jabodetabek:

- BP Ultimate: Rp 13.530 per liter
- BP 92: Rp 12.810 per liter
- BP Ultimate Diesel: Rp 14.030 per liter

Jawa Timur:

- BP Ultimate: Rp 13.530 per liter
- BP 92: Rp 12.810 per liter
- BP Diesel: Rp 13.730 per liter

Vivo Energy

- Revvo 90: Rp 12.680/liter
- Revvo 92: Rp 12.770/liter
- Revvo 95: Rp 13.480/liter
- Primus Diesel Plus: Rp 13.990/liter

Pengaruh Bagi Konsumen dan Industri

Kenaikan harga ini, meskipun hanya berlaku untuk BBM non-subsidi, tetap membawa dampak bagi masyarakat, terutama mereka yang bergantung pada BBM non-subsidi untuk kebutuhan industri dan kendaraan. Bagi konsumen, ini mungkin berarti penyesuaian anggaran belanja harian, sedangkan bagi industri, kenaikan ini bisa berdampak pada biaya produksi dan distribusi.

Dr. Andi Setiawan lebih lanjut menambahkan, "Penyesuaian harga selalu menjadi tantangan bagi masyarakat. Namun, dengan keberadaan BBM subsidi, sebagian besar masyarakat masih mendapatkan dukungan harga yang lebih terjangkau untuk konsumsi harian."


Kenaikan harga BBM non-subsidi di awal 2025 ini adalah bagian dari dinamika ekonomi yang dipengaruhi oleh pasar global. Walaupun harga BBM bersubsidi tetap stabil, penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa harga tersebut adalah hasil dari kebijakan pemerintah yang berusaha menjaga keseimbangan ekonomi nasional sembari menyesuaikan dengan harga pasar dunia. Kedepannya, masyarakat diharapkan untuk bijak dalam mengelola konsumsi energinya di tengah fluktuasi harga yang mungkin terus terjadi.

Dengan demikian, informasi ini diharapkan mampu memberikan pandangan yang jelas mengenai situasi harga BBM di Indonesia pada tahun 2025 dan bagaimana hal ini akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan dan ekonomi.

Terkini