Harga Pangan di Sumatera Selatan: Minyak Goreng Naik, Cabai dan Komoditas Lain Turun

Jumat, 03 Januari 2025 | 11:43:46 WIB
Harga Pangan di Sumatera Selatan: Minyak Goreng Naik, Cabai dan Komoditas Lain Turun

Sumatera Selatan menjadi perhatian para pelaku usaha dan konsumen pada awal tahun 2025 ini, terkait dinamika harga pangan yang fluktuatif. Berdasarkan data terbaru dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Jumat, 3 Januari 2025 pukul 09.44 WIB, tercatat ada perubahan harga signifikan di berbagai komoditas pangan, yang mencakup total 21 item. Di antara komoditas tersebut, tujuh mengalami kenaikan harga, sementara 14 lainnya justru mengalami penurunan.

Salah satu komoditas yang mengalami kenaikan harga yang mencolok adalah minyak goreng kemasan sederhana, yang kini dihargai Rp19.480 per liter, mengalami kenaikan sebesar 1,51% dibandingkan hari sebelumnya. Lonjakan harga ini bisa menjadi perhatian utama konsumen, mengingat minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok harian di rumah tangga. "Harga minyak goreng yang naik tentu menjadi tantangan bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki usaha kuliner yang bergantung pada penggunaan minyak goreng dalam jumlah besar," ujar Bambang, seorang analis ekonomi lokal, memberikan komentarnya.

Selain minyak goreng, beberapa komoditas lain yang juga mengalami kenaikan termasuk ikan bandeng dengan harga Rp28.270 per kg (naik 4,2%), jagung tingkat peternak (naik 1,42%), dan bawang putih bonggol yang kini seharga Rp41.470 per kg (naik 1,15%). Kenaikan ini menunjukkan adanya dinamika pasar yang dapat mempengaruhi pola konsumsi masyarakat.

Namun, di sisi lain, cabai merah keriting menjadi komoditas yang mengalami penurunan harga paling tajam, dengan penurunan sebesar 9,45% menjadi Rp57.410 per kg. Hal ini tentunya merupakan kabar baik bagi para konsumen dan pedagang kecil yang sering menggunakan cabai dalam keseharian mereka. "Penurunan harga cabai merah keriting bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha kuliner untuk meningkatkan daya saing mereka di pasar," jelas Dewi, seorang pedagang pasar tradisional di Palembang.

Komoditas lain yang mengalami penurunan harga di antaranya adalah daging ayam ras, yang turun sebesar 4,25% menjadi Rp35.590 per kg, serta minyak goreng curah yang kini dihargai Rp16.120 per liter, turun sebesar 4,39%. Penurunan harga pada bahan-bahan ini bisa memberikan sedikit kelonggaran bagi masyarakat yang masih berjuang dengan tekanan ekonomi.

Dari data Bapanas, berikut daftar lengkap harga 21 bahan pangan di Sumatera Selatan pada 3 Januari 2025 pukul 09.44 WIB:
- Daging Sapi Murni: Rp133.010 per kg (turun 1,42%)
- Cabai Rawit Merah: Rp71.270 per kg (turun 0,53%)
- Cabai Merah Keriting: Rp57.410 per kg (turun 9,45%)
- Bawang Putih Bonggol: Rp41.470 per kg (naik 1,15%)
- Bawang Merah: Rp38.600 per kg (turun 2,23%)
- Ikan Kembung: Rp35.670 per kg (naik 3,18%)
- Daging Ayam Ras: Rp35.590 per kg (turun 4,25%)
- Telur Ayam Ras: Rp28.990 per kg (turun 1,7%)
- Ikan Bandeng: Rp28.270 per kg (naik 4,2%)
- Ikan Tongkol: Rp26.380 per kg (turun 3,44%)
- Minyak Goreng Kemasan Sederhana: Rp19.480 per liter (naik 1,51%)
- Gula Konsumsi: Rp17.660 per kg (turun 0,06%)
- Minyak Goreng Curah: Rp16.120 per liter (turun 4,39%)
- Beras Premium: Rp14.120 per kg (turun 0,56%)
- Tepung Terigu Kemasan (non-curah): Rp12.730 per kg (turun 1,39%)
- Beras SPHP: Rp12.380 per kg (turun 0,32%)
- Beras Medium: Rp12.200 per kg (naik 1,08%)
- Garam Halus Beryodium: Rp11.480 per kg (turun 0,78%)
- Tepung Terigu (Curah): Rp9.830 per kg (naik 10,33%)
- Kedelai Biji Kering (Impor): Rp9.630 per kg (turun 4,56%)
- Jagung Tingkat Peternak: Rp5.700 per kg (naik 1,42%)

Kondisi ini menggambarkan betapa dinamisnya pasar pangan di wilayah Sumatera Selatan. Bagi pelaku usaha dan rumah tangga, pantauan terhadap perubahan harga seperti ini sangat krusial dalam merencanakan konsumsi harian. Pemerintah diharapkan dapat terus memastikan stabilitas harga pangan demi menjaga kesejahteraan masyarakat. "Pemantauan harga yang konsisten dan kebijakan yang tepat sasaran akan sangat membantu dalam menjaga stabilitas pasar dan harga," tutup Bambang, mendorong langkah proaktif dari pihak terkait.

Terkini