Hujan deras yang mengguyur wilayah utara Kabupaten Ende selama beberapa hari terakhir telah mengakibatkan tanah longsor di sejumlah titik, menyebabkan gangguan serius terhadap transportasi darat di kawasan tersebut. Salah satu jalur yang terkena dampak parah adalah rute yang menghubungkan Kecamatan Detukeli dengan Kecamatan Maurole. Ini menimbulkan kekhawatiran besar bagi warga setempat yang bergantung pada jalur ini untuk kegiatan sehari-hari dan ekonomi.
Dengan intensitas hujan yang tinggi, longsoran tanah telah menutup total jalur transportasi antara Desa Magekoba dan Maurole, khususnya di Desa Detumbewa, Kecamatan Detukeli. Material longsoran berupa tanah dan bebatuan menutupi badan jalan sepanjang kurang lebih 200 meter, yang mengakibatkan kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat, tidak dapat melintas.
Petrus Segu, Kepala Dusun Betebo Desa Detumbewa, mengonfirmasi kejadian tersebut "Terjadi longsor pada Rabu 1 Januari 2025, yang mengakibatkan badan jalan tertutup material longsor seperti tanah dan bebatuan, jaraknya kurang lebih 200 meter," jelas Petrus. Saat ini, ia menyatakan bahwa pihak dusun telah berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk mengupayakan tindakan cepat dalam penanganan masalah ini. "Kami dari pihak dusun sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk lakukan percepatan penanganan agar akses transportasi segera pulih," ujarnya.
Sebagai upaya sementara, warga Dusun Betebo bersama-sama bergotong royong membersihkan sebagian material longsor agar kendaraan roda dua dapat melintas. "Dalam semangat kebersamaan beberapa warga Dusun Betebo dengan peralatan seadanya telah membersihkan pasir dan bebatuan, agar roda dua bisa melintas karena jalur ini merupakan jalur yang sangat strategis untuk perputaran ekonomi di kecamatan," tambah Petrus.
Proses evakuasi material longsor diharapkan dapat segera dilakukan dengan bantuan alat berat dari Dinas PUPR Kabupaten Ende. "Harapan kami kiranya Pemerintah Kabupaten Ende melalui Dinas PUPR bisa segera melakukan pembersihan material yang menutupi badan jalan. Dengan begitu masyarakat bisa melintas," kata Petrus.
Flavianus Levi, warga Dusun Aedari Kecamatan Detukeli, juga membenarkan kondisi ini. Ia melaporkan bahwa longsor terjadi di beberapa titik sepanjang jalur menuju Kecamatan Maurole. "Yang berat itu di Desa Ndetumbewa. Sebagai masyarakat kami berharap pemerintah kabupaten bisa secepatnya membersihkan material longsor sehingga transportasi bisa lancar lagi," ucap Flavianus.
Sekretaris BPBD Kabupaten Ende, Yulius Emanuel Riwu, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait longsor tersebut dan sedang berupaya menugaskan alat berat untuk membantu pembersihan. “Rencananya besok (hari ini, red), Dinas PUPR akan menurunkan alat berat. Saya sudah koordinasi dengan kepala Dinas PUPR untuk lakukan pembersihan," ujarnya.
Sementara itu, aparat dari Polsek Maurole dan anggota Koramil Maurole turut serta dalam upaya pembersihan material longsor. Bhabinkamtibmas dan Babinsa setempat pun memberikan bantuan kepada warga untuk mempercepat proses bersih-bersih secara manual.
Jalur ini sangat vital bagi masyarakat sekitar, karena selain sebagai akses untuk kebutuhan sehari-hari, juga merupakan linimasa perputaran ekonomi utama di kawasan tersebut. Kecepatan penanganan dan pembersihan material longsor ini diharapkan dapat mengembalikan kondisi normal dan mengurangi dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat lokal.
Perkembangan dan upaya pembersihan masih berlangsung dan diharapkan dalam waktu dekat, transportasi kembali normal. Masyarakat berharap agar ke depan, ada upaya mitigasi yang lebih baik untuk mencegah dampak besar apabila terjadi curah hujan tinggi lagi di masa mendatang. Semua pihak terkait diharapkan dapat bekerja sama dengan baik untuk mengatasi situasi ini demi kesejahteraan masyarakat Ende.